Minggu, 06 September 2015

Enam

Saya ragu ke KLCC. Pesan itu saya kirim ke dia. Saya tahu tak kan dibalas tapi setidaknya menunggu bukanlah waktu yang membosankan bagi saya.

"You belum tidur ke?" Tiba2 pesan itu masuk ke hapeku.

"Kamu belum tidur juga kan" balasku

"Jadi tak kita ke KLCC?". Tanyanya

"Saya tidak mau merepotkanmu, saya sendiri saja" ujarku

Iya, bagaimana mungkin aku merepotkan kamu. Walaupun sebenarnya tentu aku ingin. Kataku dalam hati.

"Eeee tak repot la, saya pun senang antar you ke KLCC" katanya

"Tak usah :) saya sendiri saja" tegasku

"Up to you lah" diiringi emote sebalnya.

Seandainya saja kamu tahu saya ingin sekali menghabiskan waktu bersama mu. Pikirku

"Tak tidur?" Tanyaku

"Tak" hanya itu jawabnya

"Janganlah marah :) saya hanya tidak ingin merepotkanmu :)" coba ku menenangkannya.

"Iya" hanya itu jawabnya.

"Hmm... bagaimana kalau kita sholat Tahajud?" Ajakku karena waktu menunjukkan pukul 02.30 pagi.

"Ya, wudhu la kita" sambil emote senyum yang dia kirimkan.

"Alhamdulillah, yuk" sangat senang ku menjawabnya.

"Dreen besok saya pulang" kirimku berharap dia mengerti aku sangat gelisah.

Hanya emote senyum yang aku terima dan kata "Wudhu la, semoga Allah mengingat sholat kita malam ini" ujarnya

"Ya, amin" kataku

"Selamat sholat, maulana" tutupnya

(Bersambung)

Tidak ada komentar: