Sabtu, 06 Oktober 2012

Tuhan

"Kembalilah dirimu kepada Tuhan Fadhel" Kata hati ini
"Tidak, kau tak perlu kembali, jalanmu sudah benar. Tak ada yang salah. Nikmatilah" Kata setan
"Kau sudah tahu itu setan, lalu mengapa kau masih tetap mengikutinya" Bentak hati ini

Diam, hanya diam
Membiarkan dan mendengarkan setan dan hati terus berkecamuk di dalam otak ini.
Seakan-akan mereka mencari pembenaran yang hakiki.
Aku tahu hati ini yang benar.
Tapi, aku juga tahu setan ini yang kuat merajai otak ku.

Suara kecil ku berkata,
Tuhan, aku rindu padaMu Ya Rabb
Aku muak dengan segala kesenangan ini
Aku takut, Kau berikan segalanya karena Kau tak ingin melihatku nanti di Akhirat kelak

Tuhan, jangan tinggalkan aku
Aku rindu bercerita padaMu, menangis, membaca kitabMu, berbicara padaMu

Tuhan, tapi aku malu
Kau tahu, sudah berapa kali aku mengatakan taubat padaMu
Tapi Kau juga tahu, berapa kali aku mengulanginya
Tuhan, Kau tahu sudah berapa banyak doa ku yang Kau kabulkan
Tapi Kau juga tahu, sudah berapa kali aku mengingkarinya

Tuhan, untuk apa kalau hidupku tak tenang, sholatku ompong, doaku kosong, imanku bolong
Untuk apa Tuhan?

Tuhan, aku rindu dekat denganMu
Aku rindu menangis duduk bersimpuh dan mengadu padaMu
Aku rindu Tuhan

Tapi aku malu Tuhan
Sungguh, aku malu Tuhan
Karena aku selalu tak bisa berjanji untuk tak mengulangi dosa-dosa ku lagi

Tuhan, Kau tahu hati kecilku rindu padaMu
Tuhan, Kau tahu
Kau tahu
Tuhan